Skip to main content

Mixer Audio Untuk Masjid

 

Maaf Website Sedang Dalam Perbaikan, Pindah ke Link Baru 

Klik Link ini


     Pemilihan Mixer Audio Masjid Terbaik. Mixer audio adalah sebuah peralatan elektronik yang berfungsi sebagai pencampur atau untuk mengatur suara. Mixer audio itu bisa kita sebut sebagai mixing console, baik itu analog maupun digital, atau juga disebut soundboard / mixing desk (papan suara). Selain berfungsi sebagai pencampur suara juga berfungsi untuk memadukan  (lebih populer dengan istilah "mixing"), pengaturan jalur (routing) dan mengubah level, serta harmonisasi dinamis dari sinyal audio.

Di bawah ini adalah vidio Masjid Daarut Tauhid Bandung yang menggunakan mixer digital Yamaha TF 1.





     Audio mixer secara luas digunakan dalam berbagai keperluan, termasuk studio rekaman, sistem panggilan publik (public address), dunia penyiaran baik radio maupun televisi (broadcast), dan juga pascaproduksi pembuatan film atau sering kita jumpai buat konser yang melibatkan banyak instrument - instrument musik yang dipakai. Suatu contoh penerapan yang sederhana, dalam suatu pertunjukan musik misalnya, sangatlah tidak efisien jika kita menggunakan masing - masing amplifier untuk menguatkan setiap bagian baik suara vokal penyanyi dan alat - alat musik yang dimainkan oleh band pengiringnya. Sudah ke bayang kalau masing - masing microphone dalam sebuah pertunjukan musik menggunakan amplifier tersendiri. Semakin banyak microphone yang dipakai maka semakin banyak unit amplifier yang digunakan juga. Sehingga sangat tidak efisien.

Di sini audio mixer akan menjadi bagian penting sebagai titik pengumpul dari masing - masing mikrofon yang terpasang, pengatur besarnya level suara sehingga keseimbangan level bunyi baik dari vokal maupun musik akan dapat dicapai sebelum diperkuat oleh amplifier. Mixer menerima berbagai sumber suara bisa dari microphone, alat musik, CD player, tape deck atau DAT. Dari sini dengan mudah dapat di lakukan pengaturan level masukan dan keluaran dari mulai level yang sangat lembut sampai keras. 

Salah satu syarat dalam mixing console yang baik adalah mempunyai input gain atau preamp yang baik dan pengaturan eq yang baik juga. Dengan demikian, akan dapat dilakukan pengaturan yang lebih optimal terhadap setiap input microphone atau apapun yang menjadi sumber suaranya. Preamp mixer sangat menentukan kualitas mixer, kita bisa dengar dari segi warna suara yang dihasilkan.

Baca juga mixer terbaik audio untuk masjid 

Ada banyak fitur pengaturan yang terdapat dalam sebuah mixing console diantaranya :

  • Gain
Gain di sebut juga input level atau trim, biasanya terdapat pada urutan paling atas dari setiap channel mixing console. Fungsinya adalah untuk menentukan seberapa sensitif  input yang kita inginkan diterima oleh mixer, baik berupa signal mic atau berupa signal line (gitar, keyboard, atau alat - alat instrumen lainnya). Fitur ini akan sangat membantu untuk mengatur signal yang akan masuk ke mixer. Apabila signal lemah, maka dapat dilakukan penambahan, apabila terlalu kuat dapat di kurangi.

        Contoh : Untuk penyanyi yang suaranya lemah atau tidak memiliki power yang baik, diperlukan penambahan gain yang lebih. Tetapi jangan sampai terjadi clip. Yang mana keluaran suara akan terdengar pecah dan lebih gampang feedback. Ini bisa kita lihat di indikator level signal.

  • Equalizer (EQ)
Pada setiap channel di mixing console, selalu terdapat Equalizer Section, fungsinya yaitu sebagai pengatur tone untuk memodifikasi suara yang masuk pada channel tersebut. Umumnya sound engineer melakukan perubahan sound melalui EQ bertujuan untuk :
  1. Untuk mengubah sound instrument menjadi sound yang lebih diinginkan..
  2. Untuk mengatasi frekuensi dari input yang bermasalah, misalnya feedback, dengung, overtune, dll.
Pengaturan yang sangat mendasar dr EQ adalah berupa Low dan Hi, kemudian penambahan dan pengurangan (boost/cut) atau ada juga yang lebih kompleks dengan 4 jalur dengan fungsi yang full parametric. Tapi alangkah baiknya kita memilih mixer yang EQ nya sudah full parametric, ini akan lebih mudah mendapatkan suara yang diinginkan walaupun mungkin dari segi harga akan lebih mahal.
  • 48V Phantom
Ada beberapa tipe mikrofon yang salah satunya adalah merupakan mic condenser, mic jenis ini butuh suplai tegangan untuk membuatnya bekerja. Untuk itulah tombol 48V Phantom  berfungsi yang bila diaktifkan akan mengirim 48 DC ke mikrofon sebagai penyuplai tegangan. Dan tidak semua mixing console disetiap channel input dilengkapi tombol phantom, ada yang menggunakan satu tombol phantom untuk seluruh channel input sehingga ini perlu diperhatikan apabila kita akan membeli mixer audio ini.
  • PAD
Tombol ini berfungsi untuk mengurangi gain input dari 20 sampai 30 dB. Tombol ini bukan merupakan tombol putar yang bisa diatur pengurangannya, melainkan tombol tekan. Apabila tombol PAD ditekan gain input akan berkurang antara 20 sampai 30 dB tergantung mixer yang digunakan (baca:manual book-nya). Tombol PAD ini digunakan hanya untuk signal yang overload dan itupun bila setelah dikurangi pada tombol gain ternyata masih tetap terlalu kuat.
  • Reverse
Reverse adalah untuk membalikan phase.
 
        Perkembangan mixer audio akhir - akhir ini sangat pesat, dari tahun ketahun semakin ada pembaharuan fitur - fitur atau fasilitas yang semakin komplek dan canggih. Tentu dengan perkembangan kearah hi technology yang ke arah digital ini sangat memudahkan atau memanjakan seorang sound engineer untuk mengatur suara sesuai yang diinginkan. 
 
    Pertanyaan bagaimana sih kita memilih ketika mau membeli mixer untuk Mushala ataupun Masjid?
 
Disini saya akan coba berikan tips - tips dalam memilih mixer masjid itu sendiri yaitu :
  1. Kita cek dlu input nya. Ini kita sesuaikan dengan kebutuhan masjid itu sendiri, misalkan untuk masjid menggunakan 3 microphone yaitu biasanya buat mic Adzan, mic Imam, mic podium/mimbar makan kita bisa memilih mixer yang hanya inputannya 4. Jumlah input dalam mixer berfariatif dari 2 channel, 4 channel, 8 channel, 12 channel, 16 channel, 24 channel, 32 channel dan ada yang 48 channel dan seterusnya. Kita bisa pilih sesuai kebutuhannya.
  2. Kita cek ouput pada mixernya. Kalau untuk Masjid atau Mushala biasanya membutuhkan Stereo output sama Aux output minimal Aux output nya ada 1 kalau bisa ada 2 Aux output lebih baik. Yang pertama Stereo Output buat speaker dalam dan Aux output bisa dimanfaatkan buat menara. Dan kalau ada selasar atau bagian luar disarankan menggunakan output tersendiri. Misalkan kita ambil dari aux output 2 atau dari subgroup sehingga kita bisa atur perbagian nya. Misalkan bagian dalam, bagian menara atau bagian selasar. Dan kalau bagian mihrab besar bisa kita pasang monitor speaker untuk Imam. Kita menggunakan bisa menngunakan aux output.
  3. Terdapat Effect. Ini bisa kita gunakan untuk mic imam dan adzan.
Dibawah ini adalah contoh - contoh gambar mixer  analog maupun digital yang telah kami pasang :

  •      Masjid Daarut Tauhid Bandung AA GYM menggunakan mixer Yamaha TF 1
  •      Masjid Agung Al Falah Batu Licin Kalimantan Selatan menggunakan mixer Yamaha TF 1
  •      Masjid AQL Islamic Centre Tebet menggunakan mixer digital Yamaha TF 1. 
     Diatas adalah beberapa contoh pemasangan mixer audio yang telah kami pasang baik analog maupun digital dengan hasil yang sangat baik. Untuk produk - produk audio lainnya bisa kunjungi di web kami auvitekstore.id

Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar
Tutup Komentar