Skip to main content

Power Amplifier

        Power Amplifier dapat kita sebut sebagai penguat akhir. Penguat (bahasa Inggris: Amplifier) adalah komponen elektronika yang dipakai untuk menguatkan daya (atau tenaga secara umum). Di bidang audio, amplifier akan menguatkan signal suara yang telah dinyatakan dalam bentuk arus listrik pada bagian inputnya menjadi arus listrik yang lebih kuat dibagian outputnya. 

Power amplifier merupakan bagian yang sangat penting dari system audio itu sendiri. Ini sangat menentukan kualitas dari output suara itu sendiri. Bila kualitas power amplifiernya kurang bagus maka hasilnya pun kurang bagus atau tidak maksimal, walaupun sudah menggunakan mixer, Accesories, ataupun speaker kualitas terbaik. Power amplifier dalam penggunaanya harus di sesuaikan dengan watt speaker. Jadi misalkan watt sepaker di 250 watt maka power itu sendirinya dayanya harus lebih tinggi. Misalnya bisa di 350 watt. Apabila watt power amplifiernya lebih kecil dari watt speakernya maka speaker akan sering putus / jebol. Ini sering terjadi karena penggunaan amplifier yang salah. Atau bisa dalam penggunaan terlalu over, yang bisa kita lihat di indikator lampu signal nya. Misalnya indikator lampu clip nya sampai menyala merah. Berarti ini mendadakan sudah over. Sehingga perlu volume nya kita turunkan. Indikator klip ini bisa merubah output arus, karena output dari power Amplifier ini sendiri adalah Arus AC atau bolak - balik. Apabila sampai terjadi clip maka ouput arusnya akan berubah jadi arus DC atau arus searah sehingga bisa mengakibatkan speaker putus.

Dan dalam penggunaannya pun harus disesuaikan dengan Impedansi dari speaker itu sendiri. Karena ada power amplifier yang tidak bisa nge drive speaker yang mempunyai impedansi dibawah 4 Ohm, misalkan di dua Ohm. Dan pada umum nya untuk power amplifier yang low impedance 1 channel outputnya hanya bisa ngedrive 2 speaker dengan hubungan paralel sehingga impedansinya speaker menjadi 4 Ohm. Karena untuk standar speaker itu sendiri pada umumnya impedance nya di 8 Ohm.

Power amplifier dirancang oleh para engineer untuk bisa bekerja 24 jam nonstop dan bisa menghasilkan suara yang baik atau natural. Kalau peruntukan untuk tempat ibadah seperti masjid pemakaiaanya sangat rutin sehingga haru di rancang kuat, tahan, handal atau dalam kategori pro. Karena kelas pro dirancang untuk tahan bekerja 24 Jam, tahan benturan dan sebagainya. Apalagi kalau digunakan untuk live musik atau konser tentu dalam pemasangannya bisa ditumpuk dirak, di seret - seret dan sebagainnya.

Power Amplifier ada beberapa kelas diantaranya kelas A, B, AB, D dan masih ada beberapa class lain.

Power class A adalah jenis power amplifier yang mempunyai tingkat distorsi sinyal yang rendah sehingga jenis power amplifier jenis ini mempunyai kualitas audio yang bagus. Tetapi power jenis class ini mempunyai tingkat efisiensi yang rendah dan panas, sehingga power amplifier jenis ini jarang digunakan untuk daya yang besar. Walaupun dari segi efisiensinya terus ditingkatkan. 

Power class B adalah pengembangan dari power amplifier class A yang dari segi efisiensinya yang rendah dan panas yang sering terjadi. Power class B mempunyai efisiensi daya lebih baik dan lebih dingin. Namun secara kualitas audio kurang bagus dibandingkan class A.

Power class A/B adalah kombinasi dari model power class A dan class B. Dan power amplifier class A/B merupakan jenis power yang masih banyak digunakan sampai saat ini. Karena penggabungan dari power class A dan B maka secara efisiensi daya dan kualitas audio lebih baik. Power class A/B ini bisa dipakai untuk mengedrive subwoofer atau pun satelit speaker.

Power class D mempunyai keunggulan dapat mencapai efisiensi tinggi sampai 90%. Karena memiliki efisiensi yang tinggi bisa menciptakan SPL yang tinggi (mampu mengeluarkan daya yang besar) walaupun berdaya watt kecil.


Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar
Tutup Komentar